Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus kas dari aktivitas operasi mengacu pada arus kas masuk dan keluar bersih yang dihasilkan dari operasi bisnis inti perusahaan, yang mencerminkan kemampuannya untuk menghasilkan kas dari aktivitas utama yang menghasilkan pendapatan.

Arus kas dari aktivitas operasi adalah bagian pertama dari laporan arus kas dan menunjukkan dampak kas dari aktivitas sehari-hari perusahaan, seperti penerimaan kas dari pelanggan, pembayaran kepada pemasok, gaji, pajak, dan biaya operasional lainnya. Ini dihitung menggunakan metode langsung, yang melaporkan arus kas masuk dan keluar tertentu, atau metode tidak langsung, yang menyesuaikan laba bersih dengan item non-kas dan perubahan modal kerja. Arus kas positif dari aktivitas operasi menunjukkan bahwa operasi perusahaan menghasilkan kas yang cukup untuk mempertahankan operasinya dan mendanai pertumbuhan, sedangkan arus kas negatif dapat menunjukkan tantangan dalam mengelola biaya atau menghasilkan pendapatan.

Selama tahun tersebut, sebuah perusahaan menerima kas sebesar Rp600.000.000 dari pelanggannya. Perusahaan membayar Rp80.000.000 kepada pemasok untuk barang yang dibeli, Rp150.000.000 kepada karyawan sebagai upah dan gaji, serta Rp100.000.000 untuk biaya produksi dan operasional seperti sewa dan utilitas. Selain itu, perusahaan memperoleh pendapatan bunga sebesar Rp15.000.000 tetapi membayar biaya keuangan sebesar Rp50.000.000 terkait pinjamannya, serta Rp100.000.000 untuk pajak. Menggunakan metode langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi dihitung sebagai Rp600.000.000 - Rp80.000.000 - Rp150.000.000 - Rp100.000.000 + Rp15.000.000 - Rp50.000.000 - Rp100.000.000 = Rp135.000.000, yang mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari operasi intinya.

• Laporan Arus Kas
• Arus Kas dari Aktivitas Investasi
• Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan